Sabtu, 11 Oktober 2014

~*** SELAMAT ULANG TAHUN HATIKU ***~
Hari ini tak ada seuntai kata yang patut aku haturkan kepadamu wahai hatiku.....
namun di lidah para jiwamu yang kelu ataupun lintasan lintasan pemikiranku, sebait kalimat terangkai sebagai ucapan
"Selamat Ulang Tahun Wahai Hatiku" rasa dari jiwa jiwamu di belantara raga ini....
Selamat hari jadi wahai hatiku...,kenang dan kenanglah tahun tahun perjalananmu karena engkau adalah ibu dari anak anak kehidupan
yang telah engkau ciumi kening usianya, sebab dirimu adalah sesosok pengembara di bumi jasadi ini..
dan dengan penuh bersahaja telah kau reguk segala petuah rasa di setiap jamuan kehidupan...
Jika pedih telah menyayatmu dengan tulusnya...,maka kami para jiwa jiwamu meyakini bahwa perih yang mengoyak nadi perasaan niscaya adalah hikmah secawan anggur ketegaran yang kelak akan mentabahkan sejatimu...
Wahai hatiku.....
jika rasa bahagia adalah jamuan makan malam yang pernah engkau temui di altar bumi maka jadikanlah nikmatnya sebagai dahan kering bila ikhlasmu tak terkokohkan niscaya dirimu akan terpatahkan oleh pesonanya..
Wahai Qolbuku...
Engkau tidak pernah menyimpan api, pun jantungmu tak pernah memesan air atau tak pernah bersahabat dengan angin ataupun berpijak pada ramahnya bumi namun para jiwa jiwamu dapat hidup dan menghidupkan dengan zat jati diri yang tak pernah engkau kenali..
Api amarahmu adalah kehangatan hasratmu dan jangan engkau kucilkan dan padamkan akan tetapi peluklah dia dengan segenap keakraban.
Air adalah saudaramu yang terjernih, dan sejatimu selanjutnya menyebutnya dengan nama CINTA, tak ada yang harus engkau segerakan melainkan merinduinya dengan sematan mahkota sebab ia adalah kesejukkan yang menyejukkan...
Jika angin adalah sepupumu, maka itu adalah saudara yang mesti kau butuhkan, dia sang angin adalah jiwamu yang khusuk, hening dan syahdu dirimu tidak sekali kali menyanjungnya di hadapan pujian atau mencercanya dengan belati kesibukan sebab sang angin adalah kesyahduan nan menghempaskan..
Satu lagi jiwamu yang tak dapat engkau pungkiri wahai hatiku...., dan dia adalah gegap gempita unsur bumi, tanah kebijaksanaanmu saat engkau menyenandungkan kidung keperkasaan.
Selalulah bersamanya wahai hatiku... di 17 Mei sebelum dan sesudahnya
dan jangan berkecil hati jika kami para jiwa jiwamu belum dapat menganugerahimu sesuatu yang dikau hajatkan
karena anugerah yang sepantasnya adalah tatkala engkau menemui jati dirimu dengan setulus rindu di surganya kasih sayang nan abadi.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar